PC yang selama ini kita gunakan untuk melakukan pekerjaan atau melakukan sesuatu yang lain merupakan general purpose computer. Maksudnya adalah komputer yang melakukan pekerjaan yang beragam sesuai perintah dari user. Melalui PC kita bisa menulis teks, menonton film, mendengar musik, programming, bermain game, dan lain-lain. Akan tetapi, ada beberapa alat yang hanya bisa melakukan satu pekerjaan saja, contohnya kalkulator. Kalkulator dibuat hanya untuk menghitung sehingga bisa dibilang dia adalah specific purpose. Sistem yang seperti demikian yang dalam dunia komputer dinamakan Embedded System.
Embedded System adalah suatu sistem yang tertanam dalam suatu perangkat
dan memiliki peran sebagai inti dalam fungsionalitas dan perilakunya.
Perannya adalah mengontrol dan menentukan perilaku. Namun, berbeda
dengan pengoperasian pada PC yang tergolong general purpose, Embedded System
cenderung didesain untuk suatu perangkat tertentu dengan kemampuan yang
spesifik.
Perbedaan lain antara general purpose system dengan embedded system
adalah banyak tidaknya interface. Embedded system umunya tidak memiliki
interface. Kalaupun ada, sangat terbatas. Hal ini berbeda dengan general
purpose computer yang memiliki banyak interface. Hal ini disebabkan
oleh tugas yang dijalankan oleh embedded system tidak terlalu rumit dan
kebanyakan tugasnya tidak memerlukan interaksi berlebihan dari user.
Kita ambil contoh untuk embedded system dalam lift. Tugas – tugas lift
yang bisa kita “ikut campur” di dalamnya hanya membuka dan menutup pintu
serta nomor lantai. Tentu saja interface yang disediakan hanyalah
beberapa tombol input dan terkadang LCD sebagai indikator lantai. Kita
tidak bisa mengatur kecepatan lift, gerakan, menambah musik dll dengan
input yang lebih kompleks seperti keyboard dan mouse.
Embedded system tidak memiliki CPU dengan kemampuan process seperti PC.
Demikian juga dengan memory. Untuk CPU komputer antara 32 dan 64 bit,
sedangkan pada kebanyakan embedded system hanya berkisar 8 – 16 bit.
Sedangkan untuk memory, komputer dapat mencapai gigabyte, sedangkan
embedded system tak lebih dari 1 megabyte. Dalam embedded system proses dilakukan dengan pendekatan yang disebut SOP
(System on chip). Dalam sistem SOP ini, CPU, memory, perangkat IO dan
pheripheral ports berada dalam satu chip yang biasa disebut sebagai
mikrokontroler. Inilah salah satu alasan rendahnya biaya controller dari
embedded system.
Dalam
kehidupan sehari-hari kita bisa menemukan banyak perangkat yang
mengaplikasikan embedded system. Sesuai sifatnya, kebanyakan yang
perangkat yang memiliki embedded system adalah alat dengan kemampuan
spesifik, seperti peralatan rumah tangga (microwave, penyedot debu dan
mesin cuci) dan dalam perangkat kecil seperti beberapa digital device
(Mp3 Player, jam tangan) serta communication device (ponsel, blackberry
devisce). dalam penggunaan yang lebih advance, embedded sytem juga
terdapat dalam alat-alat yang tergolong besar (lift, mobil, pesawat) dan
produk-produk AI seperti robot.
Sumber: http://mmasykur.blogspot.com/2011/09/embedded-system-perkenalan.html