Jumat, 14 November 2014

Embedded System (Sistem Benam)

PC yang selama ini kita gunakan untuk melakukan pekerjaan atau melakukan sesuatu yang lain merupakan general purpose computer. Maksudnya adalah komputer yang melakukan pekerjaan yang beragam sesuai perintah dari user. Melalui PC kita bisa menulis teks, menonton film, mendengar musik, programming, bermain game, dan lain-lain. Akan tetapi, ada beberapa alat yang hanya bisa melakukan satu pekerjaan saja, contohnya kalkulator. Kalkulator dibuat hanya untuk menghitung sehingga bisa dibilang dia adalah specific purpose. Sistem yang seperti demikian yang dalam dunia komputer dinamakan Embedded System.
Embedded System adalah suatu sistem yang tertanam dalam suatu perangkat dan memiliki peran sebagai inti dalam fungsionalitas dan perilakunya. Perannya adalah mengontrol dan menentukan perilaku. Namun, berbeda dengan pengoperasian pada PC yang tergolong general purpose, Embedded System cenderung didesain untuk suatu perangkat tertentu dengan kemampuan yang spesifik. 
Perbedaan lain antara general purpose system dengan embedded system adalah banyak tidaknya interface. Embedded system umunya tidak memiliki interface. Kalaupun ada, sangat terbatas. Hal ini berbeda dengan general purpose computer yang memiliki banyak interface. Hal ini disebabkan oleh tugas yang dijalankan oleh embedded system tidak terlalu rumit dan kebanyakan tugasnya tidak memerlukan interaksi berlebihan dari user. Kita ambil contoh untuk embedded system dalam lift. Tugas – tugas lift yang bisa kita “ikut campur” di dalamnya hanya membuka dan menutup pintu serta nomor lantai. Tentu saja interface yang disediakan hanyalah beberapa tombol input dan terkadang LCD sebagai indikator lantai. Kita tidak bisa mengatur kecepatan lift, gerakan, menambah musik dll dengan input yang lebih kompleks seperti keyboard dan mouse.
Embedded system tidak memiliki CPU dengan kemampuan process seperti PC. Demikian juga dengan memory. Untuk CPU komputer antara 32 dan 64 bit, sedangkan pada kebanyakan embedded system hanya berkisar 8 – 16 bit. Sedangkan untuk memory, komputer dapat mencapai gigabyte, sedangkan embedded system tak lebih dari 1 megabyte. Dalam embedded system proses dilakukan dengan pendekatan yang disebut SOP (System on chip). Dalam sistem SOP ini, CPU, memory, perangkat IO dan pheripheral ports berada dalam satu chip yang biasa disebut sebagai mikrokontroler. Inilah salah satu alasan rendahnya biaya controller dari embedded system.
Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa menemukan banyak perangkat yang mengaplikasikan embedded system. Sesuai sifatnya, kebanyakan yang perangkat yang memiliki embedded system adalah alat dengan kemampuan spesifik, seperti peralatan rumah tangga (microwave, penyedot debu dan mesin cuci) dan dalam perangkat kecil seperti beberapa digital device (Mp3 Player, jam tangan) serta communication device (ponsel, blackberry devisce).  dalam penggunaan yang lebih advance, embedded sytem juga terdapat dalam alat-alat yang tergolong besar (lift, mobil, pesawat) dan produk-produk AI seperti robot.

Sumber: http://mmasykur.blogspot.com/2011/09/embedded-system-perkenalan.html